Monday, December 15, 2014

Proposal Pembangunan Masjid Jami'e Baitul Ma'mur Desa Bunder

PANITIA PEMBANGUNAN MASJID JAMMI’
” BAITUL MA’MUR ”
DESA BUNDER KECAMATAN WIDASARI
KABUPATEN  INDRAMAYU

Alamat : Jl. Raya Widasari Tlakop Desa Bunder Kec. Widasari Kab. Indramayu 45271
 

Nomor             : 001 / PPM-BM / XI / 2012
Lampiran         : 1 ( Satu ) Bendel
Perihal             : Permohonan Bantuan
                                                                                    Kepada Yth :
                                                                                    Bapak / Ibu / Saudara-i
                                                                                    Di,-
                                                                                             T e m p a t
بسم الله الر حمن الر حيم
السلام عليكم ورحمة الله وبركا ته

Teriring salam dan do’a semoga Allah SWT, selalu melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Bapak / Ibu / Saudara-i selalu dalam keadaan sehat wal’afiat serta tetap istiqomah dalam menjalankan aktivitasnya. Amin
Selanjutnya kami masyarakat Desa Bunder, saat ini sedang melakukan Pembangunan Masjid Jammi’ “ BAITUL MA’MUR “ yang berada di Desa Bunder  Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu.
Berkenaan dengan Renovasi Masjid Jammi’, kami Panitia Renovasi Masjid Jammi’ bermaksud mengajukan Permohonan Bantuan Dana kepada  Bapak / Ibu, agar kiranya berkenan membantu Panitia Renovasi Masjid di Desa kami.
Adapun besarnya anggaran tersebut membutuhkan biaya sebesar Rp. 412.990.000.00 ( Empat ratus dua belas juta sembilan ratus sembilan puluh ribu rupiah ) sebagai bahan pertimbangan Bapak / Ibu kami lampirkan proposal ini.
Demikian permohonan bantuan ini kami buat, besar harapan kami apabila Ibu Bupati Indramayu dapat membantu Panitia Renovasi Masjid Jammi’ “ BAITUL MA’MUR “ yang saat ini sedang berlangsung. Atas perhatian dan kemurahan Bapak / Ibu kami panitia beserta masyarakat Desa Bunder Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu mengucapkan banyak terima kasih, sehingga amal baik kita diterima Allah SWT, Amin Ya      Robal ‘alamin.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركا ته










Adapun besarnya anggaran tersebut membutuhkan biaya sebesar Rp. 412.990.000.00 ( Empat ratus dua belas juta sembilan ratus sembilan puluh ribu rupiah ) sebagai bahan pertimbangan Bapak / Ibu kami lampirkan proposal ini.
Demikian permohonan bantuan ini kami buat, besar harapan kami apabila Ibu Bupati Indramayu dapat membantu Panitia Renovasi Masjid Jammi’ “ BAITUL MA’MUR “ yang saat ini sedang berlangsung. Atas perhatian dan kemurahan Bapak / Ibu kami panitia beserta masyarakat Desa Bunder Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu mengucapkan banyak terima kasih, sehingga amal baik kita diterima Allah SWT, Amin Ya      Robal ‘alamin.

والسلام عليكم ورحمة الله وبركا ته

















PANITIA RENOVASI MASJID JAMMI’
” BAITUL MA’MUR ”
DESA BUNDER KECAMATAN WIDASARI
KABUPATEN  INDRAMAYU

Alamat : Jl. Raya Widasari Tlakop Desa Bunder Kec. Widasari Kab. Indramayu 45271
 

              
PROPOSAL


I.       DASAR PEMIKIRAN

Renovasi Pembangunan Masjid Jammi’ “ BAITUL MA’MUR  adalah salah satu wujud ketaqwaan seseorang untuk meningkatkan kualitas manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT. Dengan Iman dan Taqwa akan tercipta manusia yang memiliki keselarasan dan keseimbangan secara moril dan sepiritual.
Allah SWT, berfirman dalam Al-Qur’an surat At-Taubah ayat 17-18 yang artinya : Yang memakmurkan masjid-masjid Allah hayalah orang-orang beriman kepada Allah SWT dan hari akhir, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut kepada ( siapapun ) selain kepada Allah SWT maka merekalah orang-orang yang diharapkan termasuk orang-orang yang mendapatkan petunjuk  ( QS. At-Taubah : 17:18 ).
Untuk mencapai keberhasilan syiar Islam yang diinginkan maka harus di tunjang oleh beberapa faktor yang mutlak yakni sarana tempat peribadatan yang memadai dan fasilitas gedung yang permanen membuat jama’ah menjadi khusyu.
Renovasi Pembangunan Masjid Jammi’ “ BAITUL MA’MUR “dalam kiprahnya tidak hanya sekedar sebagai tempat penyelenggaraan ibadah shalat maktubah dan shalat jum’at semata, akan  tetapi lebih dari itu Masjid Jammi’ “ BAITUL MA’MUR “ juga sebagai tempat kegiatan majelis Ta’lim dan Pengajian, Belajar membaca dan menulis serta menggali isi kandungan Al Qura’an di sela-sela waktu shalat.
Mudah mudahan Renovasi Pembangunan Masjid Jammi’ “ BAITUL MA’MUR “ di Desa Bunder Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu yang akan kami renovasi ini, akan dapat mengantar semua jama’ah yang beribadah didalamnya menjadi muslimin dan muslimat yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT, Amin.
Pemikiran-pemikiran diatas merupakan latar belakang atau alasan yang paling mendasar atas terwujudnya Renovasi Pembangunan Masjid Jammi’ “ BAITUL MA’MUR “ dalam waktu yang sesingkat dan secepatnya.


II.      MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan di Renovasi Pembangunan Masjid Jammi’ “ BAITUL MA’MUR “ yang terletak di Desa Bunder Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu antara lain :
1.     Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan warga di lingkungan Desa Bunder dan sekitarnya.
2.     Terwujudnya sarana peribadatan yang permanen dan memadai guna mendukung terciptanya kualitas ibadah yang di inginkan ( Khusyu ).
3.     Terciptanya situasi dilingkungan jama’ah yang damai dan kondusif sebagai syarat utama dan mempersiapkan kader-kader militan sebagai generasi penerus yang beriman dan bertaqwa serta berakhlaqul karimah.
4.     Terwujudnya sarana memperkokoh tali ukhuwah islamiyah
5.     Terwujudnya sarana Tarbiyyah ( Pendidikan )
6.     Menciptakan masyarakat yang religius sesuai dengan Visi, Misi Bupati Indramayu “ REMAJA “

III.   LOKASI PEMBANGUNAN
Lokasi Renovasi Pembangunan Masjid Jammi’ “ BAITUL MA’MUR “ terletak di Desa Bunder Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu.


IV.   WAKTU PELAKSANAAN DAN KEPANITIAAN
Renovasi Pembangunan Masjid Jammi’ “ BAITUL MA’MUR “ terletak di Desa Bunder Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu. Renovasi pembangunan masjid sudah berjalan, dimulai sejak tanggal 25 Agustus 2012 secara bertahap disesuaikan dengan kesediaan dana yang dimiliki dan yang bertindak sebagai pelaksana adalah panitia pelaksana atau panitia harian, Susunan Panitia Terlampir.
 
V.      ANGGARAN BIAYA
Anggaran Biaya Renovasi Pembangunan Masjid Jammi’ “ BAITUL MA’MUR “. Terlampir.

VI.   SUMBER DANA PEMBANGUNAN
Rencana sumber dana Renovasi Pembangunan Masjid Jammi’ “ BAITUL MA’MUR “ adalah diperoleh dari :
1.      Kas DKM
2.      Bantuan Lembaga Pemerintah
3.      Bantuan Swasta
4.      Bantuan Kaum Muslimin dan Muslimat
5.      Bantuan Swadaya Masyarakat
6.      Sumbangan yang tidak terkait.

VII.          PENUTUP
Ha-hal lain yang belum diatur dalam proposal ini, akan diatur dikemudian hari dalam ketentuan dan waktu yang lain.
Berkat do’a dan dukungan dari semua pihak, semoga proyek Pembangunan Masjid Jammi’ “ BAITUL MA’MUR “ yang terletak di Desa Bunder Kecamatan Widasari Kabupaten Indramayu ini akan segera terwujud sesuai rencana dan kepada semua pihak yang telah, belum atau akan membantu demi terwujudnya Pembangunan Masjid Jammi’ “ BAITUL MA’MUR “, dihaturkan terima kasih.


حسبنا لله نعم الو كيل نعم المو لئ ونعم النصير

  
PANITIA RENOVASI MASJID JAMMI’
” BAITUL MA’MUR ”
DESA BUNDER KECAMATAN WIDASARI
KABUPATEN  INDRAMAYU

Alamat : Jl. Raya Widasari Tlakop Desa Bunder Kec. Widasari Kab. Indramayu 45271
              
Lampiran 1
SUSUNAN PANITIA PELAKSANA
RENOVASI MASJID JAMMI’ “ BAITUL MA’MUR “
DESA BUNDER KEC. WIDASARI KAB. INDRAMAYU


 


Ø  Pelindung                    : Kuwu Desa Bunder
  Ketua BPD Bunder
  Ketua MUI Bunder

Ø  Penasehat                    : 1. Drs. Talib Ali Maknun                 
2.  HM. Nurudin Sayuthi, S.Pd I
3.  Ust. Abdul Ghofur

Ø  Ketua Pelaksana          : H. Narkiyah, M.Pd
Wakil Ketua I             : Suwandi, S.Pd.SD
Wakil Ketua II                        : Kasta

Ø  Sekretaris                    : Koharudin, S.Pd
Wakil Sekretaris I       : Maridi, S.Pd.SD
Wakil Sekretaris II      : Nurya, S.Pd.SD

Ø  Bendahara                   : H. Wartono
Wakil Bendahara I      : Suprapto, S.Pd.SD
Wakil Bendahara II    : Jaka

Ø  Anggota                      : 1. H. Surakman
  2. Sanudin
  3. Bajuri
  4. Dasuki
  5. Seluruh Masyarakat Desa Bunder
 

                   Bunder, 01 Juni 2014
 Ketua Pelaksana,                                                        Sekretaris,




                   H. NARKIYAH, M.Pd                                            KOHARUDIN, S.Pd

         Mengetahui
         PJ Kuwu Bunder,




        S U W E N D I

Monday, December 8, 2014

Cimplo

Cimplo tradisi Tolak Bala Bagi Masyarakat Indramayu Menjelang Musim Tanam Padi
Memasuki bulan Safar pada perhitungan kalender Qomariyah (Hijriyah perhitungan bulan Islam).
Di Indramayu masyarakatnya biasa menyebut bulan Safar dengan sebutan bulan “Bala”.
Dalam bahasa Arab "Bala" berarti bencana atau wabah.
 Ada mitos yang sampai sekarang masih dipercaya, konon pada bulan tersebut Allah menurunkan 1000 penyakit ke bumi khususnya manusia, benar tidaknya hal tersebut Wallahu ‘alam.
Mungkin itu alasannya kenapa bulan Safar oleh masyarakat Indramayu disebut bulan “Bala”.
Bagi penduduk asli Kabupaten Indramayu, yang hingga kini masih patuh terhadap adat istiadat nenek moyang, memasuki bulan Safar atau sebutan bulan bala oleh penduduk setempat selalu syukuran dengan membuat kue “Cimplo” (sejenis apem yang terbuat dari tepung beras dicampur dengan ragi) setiap bulan Bala (Jawa) atau bulan Sapar (Islam).
Konon, keberadaan kue Cimplo itu sebagai implementasi untuk tolak bala (mengusir sial/apes) bagi warganya.
Bulan Safar atau Bala juga bertepatan dengan musim tanam padi oleh mayoritas penduduk Indramayu.
Sehingga dengan syukuran semacam itu semoga masyarakat Indramayu subur dan makmur atas ridho Allah SWT.
 Kebiasaan membuat kue Cimplo ini masih berlangsung hingga kini.
Bagi Anda yang penasaran dengan kue Cimplo, datanglah setiap bulan Safar atau bulan Bala ke desa-desa atau perkampungan di Indramayu untuk menyaksikan langsung pembuatan kue cimplo dan sekaligus ikut mencicipinya, gratis gan..!!!
 Hampir seluruh masyarakat di Indramayu, setiap bulan Safar ini selalu kaum ibu-ibunya terutama di desa-desa berbondong-bondong membantu tetangga untuk ikut membuat kue Cimplo dan saling bergantian ketetangga yang lainnya.
 Pembuatan kue Cimplo ini biasanya sengaja dibuat dengan jumlah banyak  tetapi bukan untuk dijual.
Namun sengaja dibuat dan untuk dibagi-bagikan secara cuma-cuma kepada saudara, para tetangga, dan orang-orang yang dikenalnya istilah orang Indramayu adalah "irim-irim" (membagikan makanan gratis ketetangga sekitar).
Kue Cimplo ini biasanya dihidangkan dengan gula merah campur parutan kelapa yang digodok hingga matang.
Maka rasanya terasa manis dan gurih dan makannya dengan cara dicelupkan ke gula merah tadi.
Istilah orang Indramayu adalah dicocol gula merah.
Kue Cimplo ini bentuknya pipih dengan diameter +4/5 cm mirip sekali dengan kue Srabi.
Kebiasaan seperti ini juga belaku pula dalam setiap bulan Sura.
 Warga asli Indramayu ramai-ramai membuat bubur Sura.
Yaitu bubur yang dicampur dengan aneka makanan lainnya.
Bubur Sura ini konon, dalam rangka mengenang perjuangan Nabi Nuh dalam menyelamatkan umatnya dari kelaparan dan kematian.
Tradisi bulan Bala dengan membuat kue Cimplo, ironisnya hingga kini belum ada yang mengetahui secara persis, kapan adat membuat kue Cimplo itu pertama kali dimulai.
Namun, konon, kebiasaan membuat kue Cimplo dalam menolak bala bagi warga Indramayu sudah berlangsung berabad-abad silam.
Mungkin saja sejak Indramayu masih sebagai pedukuhan atau sejak pembukaan pemukiman pertama kali oleh Rd. Arya Wiralodra.
Penasaran dengan kue Cimplo, silahkan datang ke daerah-daerah di Indramayu pada bulan Bala ini.
Cimplo merupakan khasanah budaya yang perlu dijaga kelestariannya.
Jangan sampai cimplo harus hadir di museum dan hanya tersisa gambarnya semata.
Akibat generasi hari ini yang lebih gandrung dengan penganan junk food.
 
 
 
 Selamat mencicipi dan menikmati cimplo...???

Cimplo Panganan Khas Indramayu

Memasuki bulan Safar pada perhitungan kalender Qomariyah (Hijriyah perhitungan bulan Islam). Di Indramayu masyarakatnya biasa menyebut bulan Safar dengan sebutan bulan “Bala”.
Dalam bahasa Arab "Bala" berarti bencana atau wabah.
Ada mitos yang sampai sekarang masih dipercaya, konon pada bulan tersebut Allah menurunkan 1000 penyakit ke bumi khususnya manusia, benar tidaknya hal tersebut Wallahu ‘alam. Mungkin itu alasannya kenapa bulan Safar oleh masyarakat Indramayu disebut bulan “Bala”.
Bagi penduduk asli Kabupaten Indramayu, yang hingga kini masih patuh terhadap adat istiadat nenek moyang, memasuki bulan Safar atau sebutan bulan bala oleh penduduk setempat selalu syukuran dengan membuat kue “Cimplo” (sejenis apem yang terbuat dari tepung beras dicampur dengan ragi) setiap bulan Bala (Jawa) atau bulan Sapar (Islam).
Konon, keberadaan kue Cimplo itu sebagai implementasi untuk tolak bala (mengusir sial/apes) bagi warganya.
Bulan Safar atau Bala juga bertepatan dengan musim tanam padi oleh mayoritas penduduk Indramayu.
Sehingga dengan syukuran semacam itu semoga masyarakat Indramayu subur dan makmur atas ridho Allah SWT.
Kebiasaan membuat kue Cimplo ini masih berlangsung hingga kini.
Bagi Anda yang penasaran dengan kue Cimplo, datanglah setiap bulan Safar atau bulan Bala ke desa-desa atau perkampungan di Indramayu untuk menyaksikan langsung pembuatan kue cimplo dan sekaligus ikut mencicipinya, gratis gan..!!!
Hampir seluruh masyarakat di Indramayu, setiap bulan Safar ini selalu kaum ibu-ibunya terutama di desa-desa berbondong-bondong membantu tetangga untuk ikut membuat kue Cimplo dan saling bergantian ketetangga yang lainnya.
Pembuatan kue Cimplo ini biasanya sengaja dibuat dengan jumlah banyak  tetapi bukan untuk dijual.
Namun sengaja dibuat dan untuk dibagi-bagikan secara cuma-cuma kepada saudara, para tetangga, dan orang-orang yang dikenalnya istilah orang Indramayu adalah "irim-irim" (membagikan makanan gratis ketetangga sekitar).
Kue Cimplo ini biasanya dihidangkan dengan gula merah campur parutan kelapa yang digodok hingga matang.
Maka rasanya terasa manis dan gurih dan makannya dengan cara dicelupkan ke gula merah tadi.
Istilah orang Indramayu adalah dicocol gula merah.
Kue Cimplo ini bentuknya pipih dengan diameter +4/5 cm mirip sekali dengan kue Srabi.
Kebiasaan seperti ini juga belaku pula dalam setiap bulan Sura.
Warga asli Indramayu ramai-ramai membuat bubur Sura.
Yaitu bubur yang dicampur dengan aneka makanan lainnya.
Bubur Sura ini konon, dalam rangka mengenang perjuangan Nabi Nuh dalam menyelamatkan umatnya dari kelaparan dan kematian.
Tradisi bulan Bala dengan membuat kue Cimplo, ironisnya hingga kini belum ada yang mengetahui secara persis, kapan adat membuat kue Cimplo itu pertama kali dimulai.
Namun, konon, kebiasaan membuat kue Cimplo dalam menolak bala bagi warga Indramayu sudah berlangsung berabad-abad silam.
Mungkin saja sejak Indramayu masih sebagai pedukuhan atau sejak pembukaan pemukiman pertama kali oleh Rd. Arya Wiralodra.
Penasaran dengan kue Cimplo, silahkan datang ke daerah-daerah di Indramayu pada bulan Bala ini.
- See more at: http://susyarzetty.blogspot.com/2014/12/cimplo-tradisi-tolak-bala-bagi.html#sthash.wQQIFIuT.dpuf

Cimplo Panganan Khas Indramayu

Memasuki bulan Safar pada perhitungan kalender Qomariyah (Hijriyah perhitungan bulan Islam). Di Indramayu masyarakatnya biasa menyebut bulan Safar dengan sebutan bulan “Bala”.
Dalam bahasa Arab "Bala" berarti bencana atau wabah.
Ada mitos yang sampai sekarang masih dipercaya, konon pada bulan tersebut Allah menurunkan 1000 penyakit ke bumi khususnya manusia, benar tidaknya hal tersebut Wallahu ‘alam. Mungkin itu alasannya kenapa bulan Safar oleh masyarakat Indramayu disebut bulan “Bala”.
Bagi penduduk asli Kabupaten Indramayu, yang hingga kini masih patuh terhadap adat istiadat nenek moyang, memasuki bulan Safar atau sebutan bulan bala oleh penduduk setempat selalu syukuran dengan membuat kue “Cimplo” (sejenis apem yang terbuat dari tepung beras dicampur dengan ragi) setiap bulan Bala (Jawa) atau bulan Sapar (Islam).
Konon, keberadaan kue Cimplo itu sebagai implementasi untuk tolak bala (mengusir sial/apes) bagi warganya.
Bulan Safar atau Bala juga bertepatan dengan musim tanam padi oleh mayoritas penduduk Indramayu.
Sehingga dengan syukuran semacam itu semoga masyarakat Indramayu subur dan makmur atas ridho Allah SWT.
Kebiasaan membuat kue Cimplo ini masih berlangsung hingga kini.
Bagi Anda yang penasaran dengan kue Cimplo, datanglah setiap bulan Safar atau bulan Bala ke desa-desa atau perkampungan di Indramayu untuk menyaksikan langsung pembuatan kue cimplo dan sekaligus ikut mencicipinya, gratis gan..!!!
Hampir seluruh masyarakat di Indramayu, setiap bulan Safar ini selalu kaum ibu-ibunya terutama di desa-desa berbondong-bondong membantu tetangga untuk ikut membuat kue Cimplo dan saling bergantian ketetangga yang lainnya.
Pembuatan kue Cimplo ini biasanya sengaja dibuat dengan jumlah banyak  tetapi bukan untuk dijual.
Namun sengaja dibuat dan untuk dibagi-bagikan secara cuma-cuma kepada saudara, para tetangga, dan orang-orang yang dikenalnya istilah orang Indramayu adalah "irim-irim" (membagikan makanan gratis ketetangga sekitar).
Kue Cimplo ini biasanya dihidangkan dengan gula merah campur parutan kelapa yang digodok hingga matang.
Maka rasanya terasa manis dan gurih dan makannya dengan cara dicelupkan ke gula merah tadi.
Istilah orang Indramayu adalah dicocol gula merah.
Kue Cimplo ini bentuknya pipih dengan diameter +4/5 cm mirip sekali dengan kue Srabi.
Kebiasaan seperti ini juga belaku pula dalam setiap bulan Sura.
Warga asli Indramayu ramai-ramai membuat bubur Sura.
Yaitu bubur yang dicampur dengan aneka makanan lainnya.
Bubur Sura ini konon, dalam rangka mengenang perjuangan Nabi Nuh dalam menyelamatkan umatnya dari kelaparan dan kematian.
Tradisi bulan Bala dengan membuat kue Cimplo, ironisnya hingga kini belum ada yang mengetahui secara persis, kapan adat membuat kue Cimplo itu pertama kali dimulai.
Namun, konon, kebiasaan membuat kue Cimplo dalam menolak bala bagi warga Indramayu sudah berlangsung berabad-abad silam.
Mungkin saja sejak Indramayu masih sebagai pedukuhan atau sejak pembukaan pemukiman pertama kali oleh Rd. Arya Wiralodra.
Penasaran dengan kue Cimplo, silahkan datang ke daerah-daerah di Indramayu pada bulan Bala ini.
- See more at: http://susyarzetty.blogspot.com/2014/12/cimplo-tradisi-tolak-bala-bagi.html#sthash.wQQIFIuT.dpuf
Memasuki bulan Safar pada perhitungan kalender Qomariyah (Hijriyah perhitungan - See more at: http://susyarzetty.blogspot.com/2014/12/cimplo-tradisi-tolak-bala-bagi.html#sthash.wQQIFIuT.dpuf
Memasuki bulan Safar pada perhitungan kalender Qomariyah (Hijriyah perhitungan - See more at: http://susyarzetty.blogspot.com/2014/12/cimplo-tradisi-tolak-bala-bagi.html#sthash.wQQIFIuT.dpuf
Tradisi Tolak Bala Bagi Masyarakat Indramayu Menjelang Musim Tanam Padi  - See more at: http://susyarzetty.blogspot.com/2014/12/cimplo-tradisi-tolak-bala-bagi.html#sthash.wQQIFIuT.dpuf
Tradisi Tolak Bala Bagi Masyarakat Indramayu Menjelang Musim Tanam Padi  - See more at: http://susyarzetty.blogspot.com/2014/12/cimplo-tradisi-tolak-bala-bagi.html#sthash.wQQIFIuT.dpufgkhxf
Tradisi Tolak Bala Bagi Masyarakat Indramayu Menjelang Musim Tanam Padi  - See more at: http://susyarzetty.blogspot.com/2014/12/cimplo-tradisi-tolak-bala-bagi.html#sthash.wQQIFIuT.dpuf
Tradisi Tolak Bala Bagi Masyarakat Indramayu Menjelang Musim Tanam Padi  - See more at: http://susyarzetty.blogspot.com/2014/12/cimplo-tradisi-tolak-bala-bagi.html#sthash.wQQIFIuT.dpuf
Tradisi Tolak Bala Bagi Masyarakat Indramayu Menjelang Musim Tanam Padi  - See more at: http://susyarzetty.blogspot.com/2014/12/cimplo-tradisi-tolak-bala-bagi.html#sthash.wQQIFIuT.dpuf